Header Ads

Apakah CPU Overheat atau Panas Dapat Menimbulkan Kerusakan?


"Jangan-jangan CPUnya overheat?". Pertanyaan ini muncul kalau PC kalian tiba-tiba langsung mati, gak bisa dinyalain atau booting, atau terasa mengeluarkan asap. Semua itu bisa jadi tergantung dari game yang dijalankan. Pertanyaan seperti itu selalu menyangkut dipikiran penulis, tetapi semua itu bisa diketahui hanya dengan menginstall software kecil yang tugasnya memonitoring kerja CPU, seperti HWMonitor, jalankan softwarenya saat kalian sedang bermain game. (jika data-data monitoring yang diberikan HWMonitor terasa tidak lengkap, coba HWiNFO 64.) Perhatikan temperatur CPU yang ditampilkan software, lihat kalau memang CPU kalian panas.

"Kalau socket CPU-nya panas? merambat ke CPU dan overheat, bisa menyebabkan CPU rusak gak?"

Ingin jawaban pendek? "Tidak", Ketika CPU berjalan pada kecepatan tetap atau tinggi, terutama pada PC, CPU tidak seharusnya panas, sebagai asumsinya semua aplikasi dan hardware bekerja dengan normal, benar dan lancar, jika hal-hal tidak berjalan dengan baik dan CPU kalian terasa sangat hangat, thermal paste bisa jadi solusi untuk menjaga dan mencegah kerusakan serius yang akan ditimbulkan CPU. Sedangkan laptop sedikit lebih rumit, pendingin CPU dan GPU dalam body laptop sangat ramping, lebih sulit untuk mengetahui panasnya daripada di desktop. Sekali lagi, jika kalian masih bertanya-tanya tentang kenapa mati sendiri komputernya? komputer/laptop harus mati sendiri saat kejadian karena sebelum kerusakan yang ditimbulkan lebih parah.
Level CPU. Klik gambar untuk perbesar.


Jika komputer kalian kerja keras dan tempratur CPU kalian mengena 80°C atau lebih?, pertanda bahwa sesuatu tidak berjalan dengan semestinya. Mungkin fan-nya mati? atau thermal pastanya tidak dioles dengan benar? atau heatsinknya banyak debu. Kebanyakan PC, tempratur CPU normalnya adalah 50-70°C, jika kalian mengalami tempratur sekitar 80°C tanpa overclocking? bisa jadi yang penulis sebutkan diatas adalah penyebabnya.

Overclocking, di sisi lain, memiliki gambaran yang berbeda. Ingin membunuh CPU melalui overclocking tanpa menyentuh tegangan/voltage sangat tidak mungkin, tapi beberapa fitur auto-overclock di BIOS motherboard (biasaya default) akan menerapkan tegangan voltage yang lebih. Ketika kalian mendorong CPU agar kecepatannya tinggi, sebagian besar waktu kalian terbuang hanya untuk melihat CPU yang tersiksa panas. Tetapi kalau kalian menaikan tegangan/voltage terlalu tinggi sekaligus overclocking CPU yang berlebihan, jangan harap CPU kalian bisa tahan dalam beberapa bulan.

Dalam teori, overclock setinggi 90°C sementara bisa dikatakan "aman", dan maksimal temprature paling tinggi dibeberapa CPU saat ini tercatat 105-110°C. Tapi kalau kalian ingin penggunaan komputer jangka panjang, pastikan selalu berada dibawah 80°C dan paling panas 85°C. Sementara, jika CPU dinaikan 100-200Mhz atau lebih dari standard, setidaknya membutuhkan tegangan yang lebih pula (Ingat: ini adalah salah satu resep membuat CPU panggang) dan ngomong sebagai konsekuensinya, kalian setidaknya mungkin mendapatkan 1-3 persen dari segi performa, dengan asumsi tidak mengutak-atik GPU, jika dilakukan, overclock CPU tidak dihiraukan alias tidak ada apa-apanya. Berarti performa didapatkan dari hasil utak-atik GPU.



Untungnya, ada banyak opsi yang tersedia untuk memperbaiki panas ini (seperti membiarkannya istirahat, jangan overclock yang berlebihan, dan seperti yang penulis sebut diatas). Heatsink / fan yang sudah terpasang dengan CPU dari yang rakit keadaannya baik-baik saja untuk penggunaan normal, meskipun ada yang merasa berisik dengan fannya untuk sebagian orang, setidaknya mencegah hal-hal yang berbau overclock.

Jika kalian ingin melangkah ke seni overclock? CPU Cooler bisa diapat dengan budget 200 Ribu atau lebih, dan cukup untuk melakukan overclock. Liquid-cooling (sekitar 400 ribuan) bisa menurunkan suhu beberapa derajat celsius, ketika kalian melakukan overclock CPU naik 100-200Mhz, setidaknya suhu stabil (4.7-4.8GHz pada Intel Skylake)"dari berbagai sumber". Lihat panduan kami untuk yang terbaik CPU cooler untuk melihat picks kami untuk apa yang harus Anda cari.

Jika membersihkan Fan dirasa kurang puas dan CPU tetap tidak turun suhunya, pertimbangan selanjutnya adalah membeli thermal paste yang baru: jika CPU sudah kalian ajak main terus menerus selama beberapa tahun, thermal paste baru mungkin bisa menyelamatkan CPU kalian dari hawa panas


2 comments:

  1. Although there are many many layers to the microprocessor, we focus our attention to the top of the chipset for the most effective overall cooling. So what if it is hot?The differences between DDR3 and DDR4 RAM

    ReplyDelete

Komentar atau Bertanya? Tulis dikotak ini! Kami sangat menghargai apa yang kalian ketik!

Powered by Blogger.